Oky Gunawan

Sebuah refleksi pribadi tentang bagaimana filosofi Web3 menginspirasi saya untuk terus belajar, menulis, dan mendukung masa depan internet yang lebih terbuka dan manusiawi.

AI and Web3 are beginning to merge, creating a more autonomous, transparent, and decentralized digital ecosystem. From AI agents executing smart contracts to models trained on blockchain data—this is the future in the making.

Tahun 2025, AI dan Web3 mulai berkolaborasi lebih dalam. Dari agent AI yang bisa transaksi langsung di blockchain, hingga model AI terdesentralisasi yang dibayar dengan token. Konvergensi ini bukan cuma tren—tapi fondasi ekonomi digital baru yang sedang dibangun.

In 2025, Web3 is no longer a collection of isolated blockchains. Cross-chain technologies like Wormhole, LayerZero, Cosmos, and Polkadot are bridging the gaps—enabling seamless data, asset, and smart contract communication across networks. This article explores how interoperability is shaping the future of a truly connected Web3.

Tahun 2025 jadi momen penting bagi dunia Web3: protokol cross‑chain seperti Wormhole, LayerZero, Polkadot, dan Cosmos mulai membangun jembatan antar blockchain. Bukan lagi soal chain siapa yang paling cepat—tapi siapa yang bisa terhubung dengan yang lain.

Several countries are starting to take blockchain seriously. From India testing remote voting using blockchain to Pakistan declaring Bitcoin as part of its national reserves — what does this mean for the future of Web3?

Beberapa negara mulai serius mengatur dan menerapkan blockchain secara nyata. Dari India yang menguji voting jarak jauh berbasis blockchain, hingga Pakistan yang menetapkan Bitcoin sebagai cadangan negara. Apa dampaknya bagi masa depan Web3?

From a 19-year-old’s idea to the backbone of Web3—discover the full story of Ethereum.

Dari ide gila anak 19 tahun, Ethereum kini jadi tulang punggung Web3. Simak kisah lengkapnya di sini!

From Satoshi’s Bitcoin to NFTs and DAOs — this article unpacks the unexpected evolution of crypto and what it really means for the future of the web.

Banyak orang mengenal crypto hanya sebagai alat investasi, tapi sebenarnya ada cerita panjang dan menarik di baliknya. Dari lahirnya Bitcoin saat krisis keuangan 2008, hingga munculnya Web3 yang menjanjikan internet milik semua orang—crypto berkembang jadi fondasi masa depan digital yang lebih adil dan terbuka. Artikel ini membahas perjalanan crypto dari awal hingga sekarang, lengkap dengan cerita, tantangan, dan ke mana arahnya di tahun-tahun mendatang.

This article explains what smart contracts are and how they work in the world of Web3. Written in simple terms to help beginners understand the basics of blockchain-based automation.

Artikel ini menjelaskan apa itu smart contract dan bagaimana cara kerjanya di dunia Web3. Ditulis dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami, bahkan bagi pemula yang belum mengenal blockchain.

This article explores the three key pillars of the Web3 ecosystem: NFTs, DAOs, and DeFi. Learn what they are, how they work, and why they are essential to building a decentralized digital future.

Artikel ini membahas tiga elemen penting yang membentuk ekosistem Web3: NFT, DAO, dan DeFi. Pelajari apa itu, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa ketiganya menjadi fondasi dunia digital yang terdesentralisasi.

Many believe Web3 is just a passing trend. But beneath the market downturn and fading hype, it’s quietly maturing. This article explores five uncommon reasons why Web3 will not only survive but thrive over the next decade—not because of hype, but because of real-world necessity.

Banyak yang mengira Web3 hanyalah tren yang akan berlalu. Tapi di balik pasar yang turun dan hype yang mereda, Web3 justru menemukan bentuknya yang lebih matang. Artikel ini membahas lima alasan unik mengapa Web3 akan tetap bertahan dan berkembang dalam 10 tahun ke depan—bukan karena hype, tapi karena kebutuhan nyata.

What do Layer 0, Layer 1, and Layer 2 really mean in Web3? This article breaks down the layered architecture of blockchain—from foundational protocols to user-facing apps like dApps, NFTs, and DeFi—in a way that's easy to understand.